Kamis, 24 Oktober 2013

1.
 • Pertumbuhan Individu
Pengertian pertumbuhana individu :
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan invidu
a. Faktor Natavistik
Faktor yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor pendiri Emperistik dan Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
- Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
- Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan     dapat menentukan individu.
Fase pertumbuhan individu
Masa Usia Pra Sekolah
Masa Usia Pra Sekolah terbagi dua yaitu (1) Masa Vital dan (2) Masa Estetik
1)    Masa Vital; pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu , Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai dari yang paling dekat sampai dengan ruang yang jauh. Pada tahun kedua umunya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya. 
2)    Masa Estetik; dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anak bereksplorasi dan belajar  melalui panca inderanya. Pada masa ini panca indera masih sangat peka.
Masa Usia Sekolah Dasar
Masa Usia  Sekolah Dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Masa Usia Sekolah Dasar terbagi dua, yaitu : (a) masa kelas-kelas rendah dan (b) masa kelas tinggi.
Ciri-ciri  pada masa kelas-kelas rendah(6/7 – 9/10 tahun)  :
1)    Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi
2)    Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
3)    Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
4)    Membandingkan dirinya dengan anak yang lain
5)    Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
6)    Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka rapor yang baik,tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Ciri-ciri  pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :
1)    Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret
2)    Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar
3)    Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus  sebagai
        mulai menonjolnya bakat-bakat khusus
4)    Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk
       menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak
       menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya
5)    Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai  prestasi
       sekolahnya.
6)    Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka
       tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat
       peraturan sendiri.
 Masa Usia Sekolah Menegah
           Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja, yang terbagai ke dalam 3
           bagian yaitu :
       1) masa remaja awal; biasanya ditandai dengan sifat-sifat negatif, dalam jasmani dan
           mental, prestasi, serta sikap sosial,
      2)  masa remaja; pada masa ini mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya
           teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa ini  sebagai masa mencari
           sesuatu yang dipandang  bernilai, pantas dijunjung dan dipuja.
      3)  masa remaja akhir; setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya
         telah tercapai masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan pada masa
         remaja, yang akan memberikan dasar bagi memasuki masa berikutnya yaitu masa dewasa.
Masa Usia Kemahasiswaan (18,00-25,00 tahun)
Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup

• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu:
Faktor heredekonstitusionil
Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
Faktor heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
Jenis kelamin.
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria mulai pada umur 12 tahun.
Ras atau bangsa.
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.
Keluarga.
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
Umur.
 Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi.

Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

•  Fungsi Keluarga

Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :

Fungsi Biologis

  • Untuk meneruskan keturunan
  • Memelihara dan membesarkan anak
  • Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
  • Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
  • Memberi kesempatan untuk berekreasi

Fungsi Psikologis 

  • Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
  • Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
  • Perlindungan secara psikologis
  • Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi

  • Meneruskan nilai-nilai budaya
  • Sosialisasi
  • Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga

Fungsi Sosial

  • Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
  • Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
  • Pengaturan ekonomi atau keuangan

Fungsi Pendidikan

  • Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
  • Persiapan untuk kehidupan dewasa.
  • Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

Dalam arti yang luas, masyarakat dimaksud keseluruhuan hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya, atau dengan kata lain: kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, seperti teritorial, bangsa, golongan, dan sebagainya.
Dari definisi-definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
- Harus ada perkumpulan manusia yang banyak
- Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu
- Adanya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia yang lain, yang penting adalah resksi sebagai akibat dari hubungan tadi. Reaksi ini menyebabkan hubungan manusia bertambah luas. Manusia sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok –kelompok. Fakta ini menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan.
Masyarakat dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar (sadar bahwa ia merupakan bagian lain dari kelompoknya). Menurut Auguste Comte, kehendak berkumpul itu memang terkandung di dalam sifat manusia, sehingga nyatalah bahwa manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang bertindak seirama dengan kehendak umum, yaitu masyarakat.


http://www.geschool.net/395673/blog/post/perkembangan-individu

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/pertumbuhan-dan-perkembangan-serta-faktor-yang-mempengaruhi-319215.html

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html#.UlrqOdwwd2E

Minggu, 13 Oktober 2013

Tugas Sofskil 2. Kiki andriyanto 5KA41 19112200

1. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
 Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.  Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

 Masyarakat  Kata ‘masyarkat’ merupakan kata dari bahasa Arab yaitu Musyarak. Masyarakat adah sekelompok orang dimana sebagaian besar dari interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, masyarakat adalah hubungan-hubungan antar entitas-entitas yang membuat suatu jaringan.
Sifat masyarakat saling tergantung satu sama lain. Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup berasama dalam satu komunitas yang teratur.
Ciri-ciri masyarkat
Ciri-ciri dari masyarakat yaitu manusia yang hidup bersama dan terdidi sekurang-kurangnnya dari dua orang. Akibat pergaulan yang cukup lama yang selalu hidp bersama timbul komunikasi dan aturan yang mengatur hubungan antar manusia dan sadar bahwa mereka merupan kesatuan yang satu. Kehidupan bersama seiring berjalannya waktu mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya dan menimbulkan kebudayaan baru.

Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah sekelompok masyarkat yang kehidupannya masih tradisonal dan mengacu oleh adat istiadat lama. Dalam melangsungkan kehidupannya masyarakat tradisional masih berdasarkan kebiasaan lama yang diwarisi nenek moyangnya. Kehidupan masyarkat tradisional tidak begitu dipengaruhi dengan perubahan-perubahan dari pengaruh luar.
Secara geografis masyarakat tradisional hidup di daerah pedesaan yang terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota, masyarkat ini disebut juga masyarakat pedesaan. Dalam kehidupannya masyarakat desa adalah kelompok orang yang hidup bersama, bekerja bersama, dan berhubungan erat.

Masyarakat Transisi
Masyarakat yang mengalami perubahan disebut masyarakat transisi. Sebagai contoh masyarakat pedesaan yang sedang mengalami transisi ke arah kebiasaan kehidupan kota, misalnya pergeseran tenaga kerja dari bangungan dan masuk ke industri.
Ciri masyarkat transisi yaitu adanya penggeseran dalam suatu bidang, seperti pekerjaan yang dahulunya bertani ke sektor industri. Selain dalam bidang pekerjaan, bidang pendidikan juga merupakan ciri dari masyarakat transisi, seperti tingkat pendidikan rendah dan meningkat tingkat pendidikannya. Ciri lainnya yaitu sedang mengalami perubahan ke arah lebih maju, dan masyarat sudah terbuka dengan kemajuan dan perubahan jaman.
Masyarakat Modern
Masyarakat moden adalah masyarakat yang kehidupannya dalam perabadaan dunia di masa kini. Sebagian masyarakat modern acuh kepada adat istiadat lama akibat pengaruh kebudayaan luar dan kemajuan teknologi. Masyarkat modern selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada umumnya masyarakat modern disebut masyarakaat perkotaan. Dari sifatnya masyarakat ini memiliki kehidupan yang serba modern.
Ciri masyarakat modern ini dalam menunjang kehidupannya alam tidak lagi vital, dalam menunjang kehidupannya alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan dan tekonlogi.

Penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah.
Pengertian penduduk dalam sosilogi adalah penduduk merupakan kumpulan manusia yang menepati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Kepadatan Penduduk
Membagi kepadatan penduduk dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Pengamat masyrakat percaya konsep kapasistas muat berlaku pada penduduk bumi, penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkanKatastrofi Malthus.
Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi menurut jumlah penduduknya adalah Republik Rakyat Cina dengan jumlah penduduk 1.298.847.624 jiwa, lalu disusul oleh India dengan jumlah penduduk 1.065.070.607 jiwa.
Piramida Penduduk
Dalam suatu piramida penduduk distribusi usia dan jenis kelamin dalam suatu negara atau wilayah yang digambarkan. Piramida penduduk berfungsi menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Pengendalian Jumlah Penduduk
Kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk disebut pengendalian penduduk, dengan cara mengurangi jumlah kelahiran. Di Indonesia pengendalian penduduk menggunakan program Keluarga Berencana (KB). Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Penurunan Jumlah Penduduk
Perpindahan daerah kesuburan atau emigrasi besar-besaran dapat menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah berkurang, dan juga oleh penyebab penyakit, kelaparan maupun perang.
Transfer Penduduk
Transfer penduduk hanya merupakan istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan sekelompok penduduk melakukan perpindahan dari kawasan satu ke kawasan lainnya, terutama dengan alasan etnistias atau agama.
Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk yaitu keadaan dimana laju pertumbuhan penduduk cepat akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang menurun. Penyebab ledakan penduduk yaitu adanya kawin dalam usia muda dan keyakinan pada masyrakat ‘banyak anak banyak rezeki’. Ledakan penduduk dapat membawa akibat yang komplek, seperti turunnya standar hidup, terjadinya pengangguran, ekonomi, krisis lingkungan dan lain hal sebagainya

3. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu masyarakat 
a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka
a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan
sudah mengenaltulisan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup
a). Hasrat sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.

B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain :
  1. perkembangan ilmu
  2. perkembangan teknologi
  3. perkembangan industri
  4. perkembangan ekonomi
social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.
    pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’.


    4. Pengertian Kebudayaan dan Peradaban
              Menurut Ki Hajar Dewantara: “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat” sedangkan menurut Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di Universitas Indonesia: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
    Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
    1. kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
    2. kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan
    3. kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota
    masyarakat.
    1. Sistem kepercayaan
             Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, maka masyarakat Indonesia sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha juga telah mempercayai adanya kekuatan di luar diri mereka. Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan mereka.
    yang berladang dan bersawah. Kehidupan ini hanya dapat berjalan dalam masyarakat yang sudah teratur, yang telah mengetahui hak dan kewajibannya. Ini berarti telah ada organisasi dan yang menjadi pusat organisasi ialah desa dan ada aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama. Dalam suasana untuk saling memahami, saling menghargai, tolong menolong dan bertanggung jawab, maka muncullah faktor baru, yakni pemimpin (ketua desa/datuk). Yang memegang pimpinan adalah ketua adat, yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lain. Ia harus melindungi anggotanya dari serangan kelompok lain, atau ancaman binatang buas sehingga tercipta kemakmuran, kesejahteraan dan ketentraman. Pemimpin bekerja untuk kepentingan seluruh desa, maka masyarakat berhutang budi kepada pemimpinnya. Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja roh nenek moyang, memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki roh. Dengan demikian muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.
    a. Animisme     kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang
    b. Dinamisme     kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati     bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.
    c. Totemisme
    kepercayaanmenghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan     dianggapnya seketurunan
    2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi social
    Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan,masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat,sehingga system kemasyarakatan yang muncul saat itu sangat sederhana.
             Tetapi pada masa bercocok tanam,kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin mengalami perkembangan dan hal inilah mendorong masyarakat untuk membentuk keteraturan hidup.
           
    3. Sistem pengetahuan
         Sejak zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah mengenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
              Selain berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, juga dikenal oleh masyarakat prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat kehidupan yang terbuat dari logam.
    4. Bahasa
    5. Kesenian
          Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah pada zaman mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan, bahkan wayang.
    Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan.Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arangkapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
    6. Sistem mata pencaharian hidup
    Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
             Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapikondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
    Masa Bercocok Tanam
              Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dari upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
    Masa Perundagian
              Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
    7. Sistem peralatan hidup

    Zaman Batu
              Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan hidup manusia secara dominan terbuat dari batu, Zaman batu terbagi atas zaman batu tua, zaman batu madya, zaman batu baru, dan zaman batu besar.
    a. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
    §  Kapak genggam atau kapak perimbas  berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memecah tulang, dan sebagai senjata,
    §  Alat-alat dari tulang dan tanduk binatang berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan tombak.
    §  Alat serpih (flakes) Biasanya digunakan untuk mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan buah-buahan.
    b. Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
              Pada zaman ini alat-alat dari batu sudah mulai digosok, tetapi belum halus.
    §  Kapak Sumatra (pebble).
    §  Batu Pipisan digunakan untuk menggiling makanan, menghaluskan cat merah (seperti Nampak dari bekas-bekasnya).
    §  Kjokkenmoddinger adalah sampah daur (bahasa Denmark) kjokken = dapur, modding = sampah. Sampah ini berwujud kulit siput dan kerang yang menumpuk ribuan tahun sehingga membentuk bukit, tingginnya karang-karang mencapai 7 meter dan sudah menjadi fosil
    §  Abris Sous Roche adalah tempat tinggal zaman prasejarah yang berwujud goa-goa dan ceruk-ceruk di dalam batu karang untuk berlindung. Dari goa ini berhasil ditemukan beberapa artefak atau peninggalan prasejarah, misalnya: flakes, ujung anak panah, alat-alat dari tulang , tanduk rusa, alat-alat dari perunggu dan besi juga fosil dari manusia Papua Melanesoid.

    c. Zaman Batu Baru (Neolithikum)

              Pada zaman neolithikum, peralatan dari batu sudah digosok halus karena mereka sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam. Peralatan itu antara lain sebagai berikut.
    §  Kapak persegi untuk mengerjakan kayu.
    §  Kapak bahu adalah kapak persegi, namun pada tangkai diberi “leher” sehingga menyerupai bentuk botol persegi.
    §  Kapak lonjong adalah kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong banyak disebut sebagai kapak Irian karena banyak ditemukan di Irian (Papua).
              Adapun benda-benda lain dari zaman neolithikum adalah sebagai berikut.
    §  Perhiasan ,
    §  Tembikar
    §  Pakaian

    d. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
    §  Menhir, digunakan sebagai media untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang.
    §  Dolmen digunakan untuk meletakkan sesajian dan pemujaan kepada nenek moyang. Ada pula sebagai tempat menguburkan mayat.
    §  Sarkofagus atau Keranda merupakan peti mayat yang terbuat dari batu.
    §  Kubur batu, adalah peti mayat dari batu,
    §  Punden berundak, digunakan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang.
    §  Waruga, yaitu kubur batu yang berbentukkubus atau bulat. Bangunan ini terbuat dari batu besar yang utuh.
    §  Arca atau patung yaitu bangunan yang terbuat dari batu besar berbentuk binatang atau manusia yang melsmbsngkan nenek moyang serta dipuja-puja.

    2. Zaman Logam (Perundagian)
           Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya.
    a. Zaman tembaga
    b. Zaman perunggu
    c. Zaman besi

    5. Kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat di tentukanoleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilahnya adalah “cultural-determinism”. Hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan yaitu penduduk menyebabkan terjadinya masyarakat dan masyarakat memiliki kebudayaanmasing-masingKetiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
    Ada 5 macam opini-opini tentang kebudayaan, antara lain:
    1.                  Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri(Cultural-Determinism). Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
    2.                  Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
    3.                  Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
    4.                  Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
    Dari keempat opini tersebut, saya menyimpulkan bahwa kebudayaan merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu penduduk masyarakat yang terlahir secara turun temurun dari suatu daerah atau negara. Kebudayaan diantara lain adalah berupa kepercayaan, adat istiadat, kesenian, moral, nilai-nilai serta norma-norma, dsb.
    Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dsb. Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan.Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

    http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/

    http://www.bisosial.com/2012/05/pengertian-masyarakat.html


    Buku Ilmu Sosial Dasar (MKDU), Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk

    Kamis, 03 Oktober 2013

    Tugas Sofskil. Kiki Andriyanto 19112200 5KA41

    ANALISIS MASALAH SOSIAL


    PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
    Masalah sosial adalah masalah yang timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidak sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya, karena adanya perbedaan dala tingkat perkembangan kebudayaannya, serta sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
    Perbedaan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah social selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata social, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud.

    Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
    Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yakni antara lain :
    1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
    2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
    3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
    4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

    Penjelasannya :
          1. Faktor Ekonomi
    Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
          2. Faktor Budaya
    Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
          3. Faktor Biologis
    Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
          4. Faktor Psikologis
    Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak  yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.


    1.      

    Cara Penyelesaian Masalah Sosial
          Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah sosial yang harus kita atasi. Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi masalah sosial antara lain :
    A. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
    B.Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi persoalan sosial.
    C. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan beasiswa.
    D. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.
    E. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
    F. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.
    G. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi pengangguran.
    H. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan.
                Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program untuk mengatasi masalah sosial antara lain :
    1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
    BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
    2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
    BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
    3. Pemberian Kartu Askes.
    Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
    4.  Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).
    Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah.
    5. Pemberian Sembako.

    PENUTUP
    Kita semua menyadari bahwa kemiskinan merupakan salah satu masalah social di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya tetapi masih banyak kita temui permukiman masyarakat miskin hamper setiap sudut kota. Keluhan yang paling sering di sampaikan mengenai permukiman masyarakat miskin tersebutadalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang harus di gusur.
    Cara untuk mengatasi kemiskinan dan rendahnya kualitas lingkungan permukiman masyarakat miskin adalah tidak dengan menggusurnya. Penggusuran hanyalah menciptakan masalah social perkotaan yang semakin akut dan pelik. Penggusuran atau sering diistilahkan sebagai peremajaan kota adalah cara yang tidak berkelanjutan dalam mengatasi kemiskinan.
    Aktiitas hijau merupakan bukti bahwa masyarakat miskin mampu meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan juga mengentaskan kemiskinan. Masyarakat miskin adalah satu komponen dalam komunitas perkotaan yang harus diberdayakan , bukan di gusur. Solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi kemiskinan dan permukiman kumuh di perkotaan adalah pemberdayaan masyarakat miskin dan bukanlah penggusuran.

    Sumber : http://tyasonyoyy.wordpress.com/2011/09/30/masalah-sosial-kemiskinan-dan-permukiman-kumuh-di-perkotaan/